Kamis, 13 Februari 2014


PR dikumpulkan pada waktu ujian

Soal  1
diketahui                                            



  1. Hitung waktu penyelesaian proyek dan tentukan jalur kritisnya
  2. Apa yang terjadi jika kegiatan B tidak dapat diselesaikan tepat waktu dan baru dapat diselesaikan pada hari ke 9
  3. Berama lama kegiatan F dapat ditunda dengan tanpa merubah waktu penyelesaian proyek

Soal 2
Diketahui

No kegiatan.
Kegiatan
Lama kegiatan
Konstrain
1
A
3
-
2
B
6
FF(1-2)=7
3
C
5
FS(2-3)=4
4
D
5
SF(2-4)=12
FS(3-4)=2
5
E
3
FS(2-5)=2
SS(4-5)=7
6
G
8
SF(3-6)=13
FS(5-6)=2

Dengan Precedence Diagram Method, tentukan jalur kritis dan waktu penyelesaian proyek



Soal 3
Diketahui

Jika diketahui Sumber daya yang atersedia adalah 6 orang, tentukan penjadwalan jaringan diatas dengan menggunakan metode Brook

Soal 4
Given the network :
Dari jaringan kerja diatas:
a. find the minimum completion time with the minimum compression cost ?
b. If Project manager want to compress project completion time to 31 days, Find the minimum cost of compression

Soal 5 (20%)

Diketahui hasil monitoring sebagai berikut
TASK
DUR
COST/DAY
BUDGET
%COMP
ACWP
BCWS
A
5
500
2500
80%
2100
2000
B
8
500
4000
90%
3000
3600
C
12
700
8400
40%
3500
3360
  1. Hitunglah CV dan Svdari setiap kegiatan
  2. Apa makna dari hasil perhitungan CV dan SV tersebut?

Senin, 20 Januari 2014

Formulasi Masalah : Suatu pernyataan yang lengkap dan rinci tentang lingkup masalah yang akan diteliti atau pertanyaan mana yang ingin dijawab.
Contoh:
Dari hasil identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan penelitian adalah:

  1. Bagaimana meningkatkan kinerja karyawan RM B agar lebih produktif?
  1. Bagaimana meningkatkan kinerja karyawan agar RM B lebih mampu bersaing dengan RM A?


Pembatasan masalah ada 2 yaitu :
Pembatasan masalah merupakan usaha untuk menetapkan pertanyaan penelitian yang akan dijawab, dari sejumlah pertanyaan penelitian yang mungkin dari suatu obyek kajian.
Pembatasan penelitian merupakan usaha untuk menyatakan dengan jelas lingkup penelitian yang dilakukan, misal jangka waktu, hanya RM A, hanya karyawan bagian produksi, dll.

Landasan Teori adalah menelusuri teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sumadi Suryabrata, 1990).
Landasan teori → diperlukan agar penelitian mempunyai landasan yang kokoh, bukan sekedar coba-coba.
Landasan teori bersumber dari textbook.
Teori itu apa?
Menurut Kerlinger (1978) dalam Sugiyono (2008), Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik (Wiersma, 1986). (PG)
Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena (Cooper&Schindler, 2003)


Konsep adalah simbol yang digunakan untuk memaknai fenomena (Ihalauw, 2000).
Makna dari suatu simbol dinyatakan dengan definisi.
Fenomena adalah kejadian atau peristiwa atau obyek.
Proposisi (Teorema, Hipotesis) adalah suatu pernyataan yang memerlukan pembuktian.
Generalisasi adalah memperluas pernyataan keberlakukan suatu teori atau hasil penelitian, atau pendekatan induktif.
Hubungan antar variabel
Kajian Pustaka  menelusuri hasil-hasil penelitian yang terbaru/terkini, yang relevan dengan penelitian yang akan atau sedang dilakukan.
Hasil penelitian terbaru →artikel-artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal atau forum ilmiah lainnya
Tujuan kajian pustaka:
Ø  Untuk meng update landasan teori yang digunakan
Ø  Menghindari duplikasi penelitian atau plagiasi
Ø  Menunjukkan kebaruan penelitian

Ø  Menunjukkan orijinalitas atau keaslian penelitian
Kerangka Berfikir  merupakan penggambaran hubungan secara teoritis antara konsep (variabel) dalam penelitian yang akan dilakukan atau merupakan hasil dari studi literatur, kajian pustaka, dan evaluasi kondisi faktual obyek penelitian.
Hipotesis merupakan pernyataan sementara tentang hasil penelitian, tentang hubungan antar variabel. Dugaan sementara tentang hasil penelitian.
Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Data merupakan hasil pengamatan atau pengukuran atas obyek penelitian.
Reliabel artinya derajad ketepatan antara data yang dikumpulkan oleh peneliti dengan data sesungguhnya dari obyek penelitian.
Obyektif artinya apa adanya, jujur dan disepakati antar banyak orang
Tujuan penelitian ada 3 yaitu:
Penemuan artinya data yang diperoleh dari penelitian merupakan data yang baru, yang belum pernah ada sebelumnya. Pembuktian berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Pengembangan berarti mempemperdalam atau memperluas pengetahuan yang telah ada.
Keguanaan data ada 3 yaitu: Memahami → memperjelas suatu masalah atau informasi yang belum jelas, belum diketahui Memecahkan → meminimalkan atau menghilangkan masalah Mengantisipasi → mengupayakan agar masalah tidak terjadi
Berdasarkan tujuan metode penelitian dikelompokkan menjadi:
1.        Penelitian dasar atau murni merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru, yang sebelumnya belum pernah diketahui. Jadi berkaitan dengan penemuan dan pengembangan ilmu, belum mempertimbangkan manfaat praktis dari temuan atau pengembangan ilmu tersebut.
2.        Penelitian terapan merupakan metode penelitian untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Jadi bersifat solutif dan memperbaiki kinerja atau performans permasalahan dari sistem atau tools.
3.        Penelitian research and development merupakan metode penelitian yang digunakan untuk melakukan validasi dan pengembangan produk-produk yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.
Berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian, metode penelitian dikelompokkan menjadi:
1.        Metode eksperimen merupakan metode penelitian yang dilakukan di laboratorium, dalam kondisi terkontrol, tidak terdapat pengaruh luar. Digunakan untuk mencari pengaruh dari perlakuan tertentu. Misal penelitian faktorial, taguchi
2.        Metode Survey merupakan metode penelitian yang dilakukan ditempat alamiah bukan buatan namun ada perlakuan, misal dengan wawancara terstruktur, kuisioner
3.        Metode Naturalistik yaitu metode penelitian yang dilakukan ditempat yang alamiah tanpa perlakuan tertentu. Data terkumpul berdasarkan sisi pandang sumber data bukan dari sisi pandang peneliti. Metode ini merupakan metode kualitatif.
4.        Populasi adalah wilayah jeneralisasi yang dapat berupa obyek atau subyek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulannya.
5.        Sampel adalah bagian dari populasi tersebut, yamg diambil dengan teknik tertentu.
Probability sampling → memberikan peluang sang sama pada setiap anggota untuk menjadi sampel.
a.        Simple random sampling → dilakukan pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Populasi relatif homogen.
b.        Proportionate stratified random sampling → pengambilan sampel secara acak dan proporsional sesuai dengan strata yang ada dalam populasi. Misal strata: SD, SMP, SMA, SMK 
c.        Disproportionate stratified random sampling → teknik pengambilan sampel pada populasi dengan strata tidak proporsional. Misal S3: 3 orang, S2: 5 orang,  SMA: 80 orang, SMP: 60 orang.
d.        Cluster sampling  (area sampling) → sampel untuk area tertentu yang ditetapkan oleh peneliti karena populasi sangat luas/besar.
e.        Disproportionate stratified random sampling → teknik pengambilan sampel pada populasi dengan strata tidak proporsional. Misal S3: 3 orang, S2: 5 orang,  SMA: 80 orang, SMP: 60 orang.
f.         Cluster sampling  (area sampling) → sampel untuk area tertentu yang ditetapkan
g.        oleh peneliti karena populasi sangat luas/besar.
Nonprobability sampling → tidak memberikan peluang sang sama pada setiap anggota untuk menjadi sampel.
a.        Sampling sistematis  → teknik pengambilan sampel  berdasarkan urutan dari anggota yang telah diberi nomor urut. Misal : nomor urut ganjil
b.        Sampling kuota → teknik pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah/kuota tertentu. Misal 100 orang.
c.        Sampling insidental  → teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, namun cocok sebagai sumber data.
d.        Sampling purposive → teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misal tentang gizi buruk ke ahli gizi, konstelasi politik ke politikus atau pengamat politik.
Skala Likert digunakan mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena.
Semantic Differensial digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu seseorang tetapi bentuknya kontinum dari yang paling positif sampai paling negatif. Misal:
Rating scale digunakan mengukur sikap atau persepsi responden tetapi sudah dalam bentuk angka (kuantitatif). Juga dapat digunakan untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan. Misal:
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu indikator atau variabel.
Untuk memudahkan menyusun instrumen penelitian sosial, diperlukan “Kisi-Kisi Instrumen”.
Hal-hal yang menjadi dasar penelitian dilakukan:
1.        Mengembangkan penelitian yang terdahulu (melengkapi faktor-faktor  yang teliti, munculnya konsep baru pada masalah yang sama, menggabungkan konsep)
2.        Menemukan sebuah teori
3.        Pergeseran profesi
4.        Penyimpangan antara yang direncanakan dengan kenyataan
5.        Ada pengaduan
6.        Ada kompetisi

Dalam bagian ini harus terungkap dengan jelas:

Selasa, 31 Desember 2013

Perusahaan yang akan kami dirikan bernama “GONDES BAG” (GB), merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi tas untuk kalangan remaja. Produk yang kami tawarkan memiliki kelebihan tersendiri, dimana kami memilih bahan yang terbaik, memiliki desain yang elegan serta hampir keseluruhan produksi dilakukan secara manual. Kami juga membuat produk tas secara terbatas unitnya. Dalam pembuatan perusahaan tas ini terdapat 3 aspek untuk  menilai layak atau tidaknya bisnis yang akan kami dirikan, 3 aspek tersebut diantaranya :
1.      Aspek Teknis                                                                              
               Untuk menjaga keperrcayaan konsumen, kami menjanjikan kualitas yang baik, dari proses produksi hingga hasil akhir akan tetap terjaga. Pada tiap prosesnya akan melalui tahapan inspeksi yang dilakukan oleh manajer produksi guna menjaga kualitas.  
·         Lokasi Usaha                                                                                                            Kami akan memilih lokasi di daerah jl.C. Simanjuntak Yogakarta dimana lokasi yang cukup strategis di salah satu pusat perbelanjaan di Yogya. Di samping calon konsumen yang banyak, di daerah tersebut banyak SDM yang berpotensi untuk menunjang perusahaan kedepannya.
·         Pemilihan Strategi Produksi
Tas kami diproduksi secara terbatas / limited  sehingga produk yang kami tawarkan memiliki variasi dan bentuk yang banyak. Ini mengakibatkan pembuatan tas yang memerlukan waktu yang relatif lama, tetapi kualitas terjamin. Dalam proses produksi juga diawasi oleh manajer produksi yang selalu melakukan inspeksi dalam proses pembuatan. Manajer produksi merupakan tangan kanan owner yang memantau perkembangan produksi perusahaan.
·         Pemilihan dan Perencanaan Produk yang Akan Diproduksi
Untuk model produk yang akan kami tawarkan, kami selalu menunagkan ide-ide yang kreatif untuk motif maupun model. Kami juga mengikuti perkembangan tren yang ada di kalangan anak muda.

·           Rencana Kapasitas Produksi                                                                                   Untuk proses produksi, kami merekrut tenaga kerja sebanyak 8 orang, pada proses motif serta model 2 orang. Untuk manajer produsi 1 orang, sekaligus menangani order dari pelanggan. Untuk produksi tas, perusahaan mampu membuat 9 produk siap jual per harinya. Produksi per harinya disesuaikan dengan kondisi gudang, selain itu tingkat kerumitan produk juga mempengaruhi.
·           Manajemen Persediaan                                                                                            Bahan baku dan peralatan akan dibeli dalam jumlah yang banyak, dengan pertimbangan potongan harga, sifat bahan baku yang tahan lama, tidak membutuhkan perawatan khusus serta tidak memakan tempat.                     
·           Jenis Teknologi                                                                                              Jenis teknologi menggunakan alat semi-modern dimana menggunakan beberapa bantuan teknologi untuk beberapa proses produksi. Diluar itu kami menggunakan alat-alat sederhana. Kami juga menggunakan komputer untuk proses administrasi dan iklan.                                               
·           Pengawasan Kualitas Produk
Ada harga ada barang. Itulah salah satu moto perusahaan kami, dimana kami mencoba menawarkan kualitas yang baik dengan harga yang tidak bisa dibilang murah. Kualitas produk kami terjamin karena kami menggunakan bahan yang baik serta mengadakan inspeksi pada beberapa proses prodksi oleh manajer produksi.
·           Kecepatan,                                                                            
Kecepatan produksi tergantung dari tingkat kesulitan motif dan model yang akan di produksi. Disamping itu keterampilan pegawai juga akan mempengaruhi waktu produksi, sehingga perusahaan mengadakan beberapa pelatihan dasar untuk meningkatkan kemampuan pegawai guna proses produksi lebih cepat dan efisien.                        
·           Resiko Persaingan dan Intern
Resiko persaingan selalu ada, dari plagiat yang mengatasnamakan produk kami dengan harga murah dan tentu saja kualitas yang rendahan. Ini dapat menggangu kepercayan konsumen dan merusak nama perusahaan, karena perusahaan kami menjual produk eksklusif. Untuk faktor intern, bisa terjadi karena persaingan yang tidak sehat antar pegawai, sehingga mempengaruhi hasil produksi.                        
·           Rencana Operasional dalam Hal Jumlah Produksi                                   Memperkejakan 8 orang pegawai untuk proses produksi, 2 orang untuk proses motif dan model, 1 manajer produksi, 1 karyawan toko. Jam operasional  kerja mulai pukul 10.00 – 20.30 WIB.   
·           Rencana Pengendalian Persediaan, Bahan Baku dan Barang Jadi                     Untuk bahan baku, kami mengestimasikan 5 kodi untuk sekali pesan dimana persedian digudang tersisa 2 kodi. Sedangkan peralatan kami membeli secara grosir. Untuk penetuan jenis dan jumlah wewenang owner yang memberi keputusan. Biasanya dilihat dari jumlah stok barang di gudang. Tiap barang jadi selesai juga harus dilaporkan kepada manajer produksi, dan manajer produksi akan mencatat. Ini dilakukan untuk pencegahan tindak pencurian. Disamping itu perhitungan berkala juga harus dilakukan.
·           Layout Perusahaan “GONDES BAG

Gambar 1.1 Layout “ Gondes Bag “
2.      Aspek Pemasaran
·         Segmentasi dan Target Pasar
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kota pelajar, yang banyak akan para remaja umur 17- 27 tahun sehingga prospek kedepan usaha ini sangat bagus dengan membidik kalangan remaja. Di samping itu, aspek wisatawan juga banyak sehingga menambah peluang konsumen, baik dari wisatawan domestik maupun luar negeri. Perusahaan kami juga akan merintis kegiatan ekspor ke luar negeri.
·         Keunggulan Kompetitif (Positioning) “GONDES BAG
Kami menargetkan pasar menengah ke atas yang menguatamakan kualitas terbaik, keramahan yang terjaga, kenyamanan tempat usaha, hubungan yang terjalin dengan baik serta harga yang pas sesuai dengan kualitas dan nilai artistik yang elegan. Kami juga menawarkan produk tas yang kreatif, inofatif ataupun sesuai tren yang telah ada.
·         Persaingan                                                                                                     Identifikasi pesaing dengan toko tas yang sudah ada dan semakin berkembang pesat, seperti menawarkan produk dengan diskon, melayani pemesanan produksi masal dengan harga yang tentunya lebih murah, ataupun dengan perusahaan yang sebelumnya telah memiliki brand yang lebih terkenal. Adapun kekuatan dan kelemahan pesaing itu sendiri diantaranya sebagai berikut :    
·         Kekuatan:
-   Telah memiliki nama di konsumen
-   Memiliki kualitas yang bagus dengan harga yang lebih terjangkau
·         Kelemahan
-          Barang-barangnya diproduksi massal sehingga lebih besar kemungkinan konsumen membeli barang yang sama
·         Faktor Produk                                                                                  
“Gondes Bag” menggunakan beberapa bahan untuk membuat tas, berikut bahan yang digunakan :
-          Berupa kain perca HTS 9 , Kain flanel, Kain katun, Kain kapas dll
Berikut gambar contoh tas yang akan diproduksi :

Gambar 2.1 Contoh produk tas
·         Faktor Promosi                                                                                                          Menggunakan banner atau poster, dan melalui sosial media. Mmberikan diskon terhadap pelanggan yang mempunyai member card yang diharapkan mampu menjaga loyalitas pelanggan terhadap “Gondes Bag”
·           Faktor Harga                                                                                                             Harga yang kami tawarkan mulai dari Rp. 150.000,- hingga Rp. 1.500.000,- dengan pilihan bahan dan kualitas yang berbeda.
·           Sikap, Perilaku dan Kepuasan Konsumen
Untuk sektor peluang, usaha tas Gondes Bag merupakan usaha yang sangat menjanjikan. Kecenderungan remaja sekarang yang menyukai hal-hal baru khususnya hal yang unik serta selalu ingin tampil fashionable dapat memunculkan minat mereka untuk membeli produk kami. Tas Gondes Bag yang kami produksi merupakan tas multigender dari perempuan maupun laki-laki,  pasti akan terlihat cocok dan lebih fashionable dengan menggunakan tas produk kami. Dari sektor kualitas, tas Gondes Bag sudah tidak bisa diragukan lagi dengan bahan dasar kelas satu seperti kain perca HTS 9 , Kain flanel, Kain katun, Kain kapas dll menjadikan produk kami menjadi salah satu produk unggulan dalam persaingan pada bisnis tas ransel yang fashionable. Produk-produk yang kami keluarkan akan selalu mengikuti tren-tren terbaru sehingga kepuasan konsumen akan terjaga.
3.      Aspek Manajemen                                                                                                    Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh “Gondes Bag” untuk meningkatkan kinerja pegawai dan memajukan perusahaan :
1.      Penataran K3 untuk keselamatan kerja
2.      Kursus proses pembuatan tas
3.      Penyuluhan mengenai saluran limbah perusahaan
4.      Penyuluhan mengenai peningkatan mutu produk
5.      Pendidikan dan latihan proses pembuatan tas recycle dan masih banyak kegiatan yang lainnya.
            Dengan kegiatan yang akan dilakukan diatas diharapkan perusahaan mampu mencapai rencana jangka pendek dan panjang. Berikut ini akan dijabarkan rencana kerja dari produksi “Gondes Bag” baik rencana jangka pendek, dan rencana jangka panjang.
·         Rencana jangka pendek :
1.      Srana dan pra sarana kerja terpenuhi
2.      Proses pemasaran lebih efektif dan tepat sasaran
3.      Pemenuhan bahan baku yang berkualitas
4.      Merekrut pegawai yang memiliki potensi dan skill yang mumpuni

·         Rencana jangka panjang :
1.      Pengembangan pasar yang lebih luas
2.      Pengembangan inovasi produk
3.      Perusahaan lebih terstruktur
4.      Perusahaan mendapatkan laba yang lebih banyak
5.      Pencarian investor baru

·         Peralatan
Peralatan yang kami gunakan dalam usaha kami,antara lain:
-          Mesin Jahit                                 4 Unit
-          Gunting                                      10 Unit
-          Lem                                            1 Box
-          Komputer                                   1 unit
-          Alat-alat kebersihan                   1 set
-          Kulkas minuman botol               1 unit
·         Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur organisasi
Dengan owner sebagi pemimpin tertinggi penentu kebijakan, memiliki tangan kanan seorang manajer produksi dimana mengatur segala keperluan produksi dan inspeksi, serta sebagai koordinator layana pemesanan yang dilakukan oleh konsumen. Karyawan totel berjumlah 11 dimana 8 orang pada proses produksi, 2 orang pada motif dan model, 1 orang berada pada kasir.

·         Koordinasi
Manajer produksi dan SDM mengkoordinasikan kepada karyawan tentang tugas mereka masing-masing dan barang yang akan diproduksi. Koordinasi dilakukan setiap pagi sebelum toko buka yaitu pada pukul 09.30 WIB. Sebelum toko tutup pada pukul 20.00 manager melakukan evaluasi atas produk yang telah dibuat oleh karyawan dalam 1 hari penuh.
Karyawan yang dipekerjakan dalam usaha kami ini bersifat tetap dari pertama kali mereka dipekerjakan sehingga perusahaan harus mencipatakan lingkungan kerja yang baik untuk menciptakan kepuasan kerja karyawan dan menghindari karyawan yang mengundurkan diri. Karena pekerjaan yang dilakukan dalam usaha tidaklah beresiko maka kami tidak memberikan perlindungan khusus selama bekerja kepada para karyawannya. Sedang untuk kesehatan, kami memberikan tunjangan khusus yaitu apabila ada karyawan sakit, maka kami akan memberikan sejumlah uang sesuai dengan kondisi karyawan.

Gaji tenaga kerja @ Rp 1000.000,- per bulan Pada toko kami terdapat 11 karyawan sehingga jumlah seluruhnya yang dikeluarkan dalam 1 bulan oleh owner untuk biaya gaji bersih, yaitu: Rp11.000.000,- .Keahlian yang dimiliki oleh tenaga kerja adalah terampil dan ahli memuat berbagai keterampilan. Bonus diberikan kepada karyawan yang memiliki inovasi-inovasi baru yang dapat bermanfaat. Uang THR akan diberikan setiap menjelang lebaran yaitu sebesar 1 bulan gaji