Aku sedang tidak ingin bergurau,
apalagi menertawakan beberapa hal konyol yang sering terjadi.
Entah kenapa, malam ini aku tidak ingin itu.
Sudah lama kita tidak bertegur sapa,
apa selama itu juga kamu menanam rindu?
Mungkin
iya, tapi bukan untuk aku.
Mungkin.
Aku selalu heran, ketika
aku begitu lancar membariskan kata menjadi kalimat, pada orang selain
kamu.
Tapi, membeku begitu saja, hanya kepada kamu.
Aku heran. Kamu heran. Pembaca juga heran.
Menerawang ke masa 6 tahun yang lalu.
Dimana awal dari ukiran nama seorang kamu disetiap penghujung hari yang biasa disebut senja.
Disebuah tempat,yang sering disebut sekolah.
Pertama kalinya aku menyadari bahwa kata ‘biasa saja’ tidak cukup menggambarkan kamu.
Ya, mungkin kamu sempurna. Mungkin.
Seperti Dewi Amor yang membuatku jatuh padamu secara spontan.
Lalu membuatku jatuh cinta padamu secara uhuy.
Ya, spontan? Uhuy!
Kamu masih ingat?
Ketika pertama kalinya kita berjabat tangan, biasanya orang bilang masa perkenalan.
Jika kamu ingat ekspressi wajahku, itu merupakan ekspressi paling beku seumur
hidup. Seperti Akira Jimbo sedang bermain pada double pedalnya di dadaku.
Ketika itu juga aku ingin secepat mungkin menjatuhkan diri, lalu mendarat di pangkuan Melody Jkt48.
Ah, kamu tampak menempati titik paling unyu se-dunia, waktu itu.
Aku selalu tertawa, ketika kamu bertanya “kenapa belum tidur?” itu seharusnya kamu sendiri tau alasannya.
Dan, aku pikir jutaan pria memiliki alasan yang sama ketika mereka terjaga sepanjang malam.
Bukan karena secangkir kopi.
Kamu tau kenapa?
Aku hanya sedang melihat koleksi SNSD milikku.
Iya, aku terlalu gengsi untuk mengatakan jika aku memikirkanmu sepanjang malam.
Aku tidak berdusta tentang itu, hanya menyamarkan fakta dan dengan sengaja membuatmu tidak mengerti.
Begitu juga,ketika aku tidak membalas lagi pesanmu. Bukan aku merasa terganggu, atau tidak ingin.
Aku selalu bingung, harus berbicara apa.
Agar kamu tertawa, atau setidaknya tersenyum, sehingga menikmati percakapan kita.
Ah, sudahlah….
Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih, untuk jasa yang tidak kamu sadari..
Karena kamu, aku rela menghapus koleksi bokep milikku dan mengganti itu dengan mengoleksi fotomu karena keterbatasan memory.
Aku terlalu malu, untuk bergurau bersama kamu.
Nb: Coretan ini hanya coretan yang mewakili masa lalu, tidak ada hubngannya dengan sekarang, karena kita harus melanjutkan hidup :) ( Oiya, ini merupakan saduran dari cerita "Terlalu Nyata Untuk Menjadi Dongeng", yang udah gw edit sesuai keadaan yang ada )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.